Selasa, 28 Oktober 2014

Rekayasa Sistem

0
15.59
Rekayasa Sistem







Rekayasa sistem adalah kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu (tools) untuk merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem. Kompleksitas sistem bisa diakibatkan karena 2 hal yaitu kompleksitas dinamis dan kompleksitas detail. Kompleksitas detail ketika komponen atau sub-sistem yang dirancang tidak hanya banyak tetapi ditambah pula dengan multi-sourcing (multi suplier), multi standard, multi criteria dan lainnya.
Rekayasa sistem dewasa ini, terutama di Amerika, lekat dengan dunia militer, karena produk-produk militer memang memiliki kriteria akan kompleksitas detail seperti ini, misalnya pesawat tempur, kapal induk, sistem pertahanan rudal patrior dsb, dimana timbul kombinasi yang kompleks antara sub-sistem mekanis, sub-sistem elektronik dan sub-sistem manusia.
Disiplin ilmu sistem engineering sendiri dewasa ini sedang berevolusi untuk mencari jati diri. Sebagian besar masih bergabung dengan bidang ilmu lainnya seperti biologi, teknik industri, teknik komputer, teknik kimia (instalasi sebuah processing plant membutuhkan skill rekayasa sistem).[Hid07]
Dalam lingkup pengembangan perangkat lunak, rekayasa Sistem adalah kegiatan untuk menentukan spesifikasi, perancangan, pengimplementasian, penyebaran, dan pemeliharaan sistem sebagai satu kesatuan. Sehingga, rekayasa sistem atau lebih tepatnya, rekayasa sistem berbasis komputer berhubungan dengan semua aspek pengembangan dan evolusi sistem kompleks dimana perangkat lunak memainkan peran utama. Rekayasa sistem merupakan disiplin yang lebih tua dibandingkan dengan rekayasa perangkat lunak. Orang telah melakukan spesifikasi dan perakitan sistem industri secara kompleks seperti kereta api dan pabrik kimia selama lebih dari 100 tahun. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya persentase perangkat lunak pada sistem, maka teknik rekayasa perangkat lunak seperti pemodelan use – case, manajemen konfigurasi, dan lain sebagainya sering dipergunakan dalam proses rekayasa sistem [Som01].
Sommerville mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Definisi umum ini mencakup banyak jenis sistem. Sebagai contoh, sistem yang sederhana seperti sistem pencatatan skor mungkin hanya terdiri dari 2 atau 3 modul perangkat lunak. Sebaliknya, sistem kontrol lalu lintas dapat terdiri dari ratusan perangkat lunak dan keran, ditambah manusia sebagai pemakainya, yang membuat keputusan berdasarkan informasi dari sistem [Som01].
Sistem seringkali hierarkis, dimana bahwa mereka mencakup sistem – sistem lain. Sebagai contoh, sistem perintah dan kendali polisi mungkin melibatkan sistem informasi geografis untuk memberikan detail lokasi suatu peristiwa. Sistem – sistem lain inilah yang disebut sebagai subsistem. Karakteristik subsistem adalah kemampuannya untuk berinteraksi secara independen. Dengan demikian, beberapa sistem informasi geografis dapat dipakai pada sistem lain. Namun demikian, perilakunya pada sistem tertentu bergantung pada subsistem lain. Adanya hubungan yang kompleks dalam sistem inilah yang membuat rekayasa perangkat lunak merupakan bagian dari rekayasa sistem berbasis komputer mengingat pentingnya perangkat lunak pada sebuah sistem [Som01].
Pressman menyebut sistem yang didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai sistem berbasis komputer. Pada sistem berbasis komputer terdapat komponen – komponen sebagai berikut :
  1. Perangkat Keras (Hardware)
  2. Orang (People)
  3. Perangkat Lunak (Software)
  4. Basis Data (Database)
  5. Prosedur (Procedure)
  6. Dokumentasi
Pada dasarnya, dari keenam komponen pembentuk sistem berbasis komputer, empat komponen terakhir diatas merupakan hasil aktivitas rekayasa perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri terdiri dari artifak – artifak hasil rekayasa perangkat lunak yang merupakan hasil dari aktivitas proses rekayasa (pengembangan) sistem berbasis komputer

0 komentar:

Kamis, 23 Oktober 2014

PENGEMBANGAN DAN PERANAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

0
15.35
PENGEMBANGAN DAN PERANAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

1.     Perubahan Terminologi dan materi
Materi sistem teknologi informasi diawali dengan pemahaman konsep dasar tentang sistem itu sendiri dan kemudian diteruskan dengan pembahasan pembahasan teknologi yang digunakan. Jika mhs sudah memahami konsep dasar dari sistem dan teknologinya, maka pertanyaan yang akan muncul adalah untuk apa sistem teknologi informasi tersebut, sehingga bahasan selanjutnya adalah tentang aplikasinya, kemudian bagaimana mengembangkan sistem ini untuk diterapkan diorganisasi (adanya pengembangan sistem), Setelah sistem yang dikembangkan digunakan, sistem ini tidak dibiarkan saja, tetapi harus dikelola sehingga tetap mengenai sasarannya (Pengelolaan sistem)

Materi System Teknologi Informasi

A.     Konsep Dasar : Pemahaman konsep sistem teknologi informasi dan komponen-komponennya akan sangat membantu didalam penerapan sistem-sistem teknologi informasi yang berbeda aplikasinya, misalnya sistem informasi akuntansi, maka sistem teknologi informasi tersebut diterapakan di kontek akuntansi, yaitu output yang dikeluarkan berupa informasi2 akuntansi dengan basisdata akuntansi dan input2 berupa data akuntansi.
B.     Teknologi : yang digunakan adalah teknologi computer, teknologi komunukasi, dan teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah untuk organisasi.
C.     Aplikasi Sistem Teknologi informasi : Sistem informasi akuntansi (SIAKU atau SIA), accounting Information System (AIS), Sistem informasi pemasaran (SIPEM), dll.
D.     Pengembanagan sistem teknologi informasi :  SDLC, atau EUC, Outsourcing.
E.      Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi: pengendalian atau control merupakan salah satu komponen sistem teknologi informasi yang penting sehingga perlu dikelola dengan baik. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya, karena tidak menghasilkan output yang akurat.
  • Peran Sistem Teknologi Informasi di Dalam Organisasi
1.      Efisiensi : Pengolahan Transaksi (TPS) dan Process Control System (PCS)
2.      Efektivitas : SIM, DSS, GIS, EIS ( Menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dng lebih efektif.
3.      Komunikasi : Menerapkan OAS ( Office Automation Systems) yang mengintegrasikan pengguna system teknologi informasi termasuk oara manager secara elektronik, e-mail, chat
4.      Kolaborasi   : video conference, teleconference.
5.      Kompetitif : Meningkatkan daya kompetisi, menggunakan SIS (Strategic Information Systems)

  • Peran Organisasi STI
Menurut Rockart (1988), perkembangan peran organisasi STI di kelompokkan dalam 5 era, yaitu :
1.      Era Akuntansi (1950 – 1960-an ) : focus aplikasinya adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode pemasukkan datanya system Batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke system teknologi informasi.
2.      Era Operasional ( pertengahan 1960- 1970-an) : Aplikasi system teknologi informasi tdk hanya untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi lainnya, pengendalian persediaan, dan penjadwalan produksi. Metode sudah mengarah ke on line, yaitu data ditangkap langsung dimasukkan ke system teknologi informasi, peran staff informasi masih sama, lebih banyak mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi dan operasionalnya.
3.      Era Informasi ( akhir tahun 1970 –awal 1980) : aplikasi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan keputusan oleh manajemen. Metode : system On line. Basis data relational sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS ( Data Base Management Systems). Perannya : Selain mengembangkan, mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi STI, juga mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system (End user Computing)
4.      Era jaringan ( Wired Society era) pertengahan tahun 1980-an, perusahan sudah dihubungkan dengan jaringan STI untuk keperluan keuntungan strategic. Misal : perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan dengan pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
5.      Era jaringan global ( global wired society era) : pertengahan 1990-an, perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan STI secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet.
  • Peran Manajer STI
1.      Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2.      menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
3.      Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan system-sistem baru.
4.      Membangun dan mengelola infrastruktur
5.      Meningkatkan keahlian organisasi STI
6.      Mengelola kerjasam dengan pemasok.
7.      Membangun kinerja yang tinggi

8.      Mendisain ulang dan mengelola organisasi STI

0 komentar:

Rabu, 15 Oktober 2014

KOMPONEN UTAMA SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

1
16.36
KOMPONEN UTAMA SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

1.      Perangkat Keras (Hardware)

Komponen utama perangkat keras sistem komputer :
Unit masukan : berfungsi sebagai alat untuk memasukkan data / perintah ke dalam komputer. Contoh : keyboard, mouse, scanner, dll.
Unit Pusat Pengolah (Central Processing Unit) : merupakan otak sistem komputer. Terdiri atas komponen aritmatika dan logika (Arithmatic and Logical Unit), Unit Kontrol (Control Unit / CU) dan Main Memory.
Unit Keluaran : berfungsi untuk menampilkan/mencetak keluaran sebagai hasil pengolah data. Contoh : printer, monitor, plotter, speaker, dll.
Media Penyimpanan (Memory) : digunakan untuk menyimpan data, informasi dan program pengolah.
Komponen pendukung perangkat keras sistem komputer :
I/O ports : digunakan untuk menerima atau mengirim data keluar sistem. Dihubungkan melalui I/O ports.
Data Bus : merupakan jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer.
Address Bus : digunakan untuk memberikan tanda lokasi sumber ataupun tujuan dalam proses transfer data.
Control Bus : Digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke data bus dan address bus.

2. Perangkat Lunak (Software)
Merupakan serangkaian instruksi dengan aturan terntentu yang mengatur operasi perangkat keras.
Perangkat lunak terdiri atas 4 Kelompok :
a. Sistem Operasi (Operating System)
Adalah perangkat lunak ayng digunakan untuk mengendalikan resources selama proses berlangsung. Fungsi sistem operasi adalah mengalokasikan memori dan pekerjaan serta penjadwalan pekerjaan. Contoh : DOS, UNIX, Windows, Linux, dsb.

b. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
Digunakan sebagai alat untuk mengembangkan program aplikasi.
Level/generasi bahasa pemrograman komputer (4 GL = 4 Generation Language) :
1. Bahasa mesin (machine language)
2. Bahasa rakitan (assembly language)
3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (programming language)
4. Aplikasi (application)

c. Bahasa Query (Query Language)
Merupakan perangkat lunak bahasa tingkat sangat tinggi yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi-informasi yang diinginkan hanya dengan sedikit perintah saja. contoh : SQL (structured query language)

d. Aplikasi (Application)
Merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada kegiatan/pekerjaan tertentu. contoh : SPSS, Ms. Office, Photoshop, dll.

3. Perangkat Otak (Brainware)
Merupakan personal-personal yang terlibat dalam sistem komputer, yaitu meliputi operator programmer, system analyst, manajer sistem informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, administrator database (DBA), serta personal lain yang terlibat.

1 komentar:

Minggu, 12 Oktober 2014

Rekayasa Perangkat Lunak

0
03.21
Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat lunak dan manajemen kualitas.

Menurut IEEE Computer Society : Rekayasa perangkat lunak sebagai penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat lunak.

Rekayasa Perangkat Lunak adalah pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip reakayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efisien dan efektif untuk pengguna.

Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak :
Tujuan dan Rekaya Perangkat Lunak ini terdir dari beberapa sebagai berikut:
a.       Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.
b.      Menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu
c.       Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform
d.      Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah
e.       Kriteria Dalam Merekayasa Perangkat Lunak
f.       Dapat terus dirawat dan dipelihara (maintainability)
g.      Dapat mengikuti perkembangan teknologi (dependability)
h.      Dapat mengikuti keinginan pengguna (robust).
i.        Efektif dan efisien dalam menggunakan energi dan penggunaannya.
j.        Dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan (usability).
Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak sebagai berikut :
a.       Software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak.
b.      Software desain mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak.
c.       Software construction berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk. algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan.
d.      Software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak.
e.       Software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan.
f.       Software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
g.      Software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak.
h.      Software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL.
Rekayasa Perangkat Lunak dan Disiplin Ilmu Lain
Cakupan ruang lingkup yang cukup luas, membuat RPL sangat terkait dengan disiplin dengan bidang ilmu lain. tidak saja sub bidang dalam disiplin ilmu komputer namun dengan beberapa disiplin ilmu lain diluar ilmu komputer.
Keterkaitan RPL dengan bidang ilmu lain
Bidang ilmu manajemen meliputi akuntansi, finansial, pemasaran, manajemen operasi, ekonomi, analisis kuantitatif, manajemen sumber daya manusia, kebijakan, dan strategi bisnis. 
Bidang ilmu matematika meliputi aljabar linier, kalkulus, peluang, statistik, analisis numerik, dan matematika diskrit.

Bidang ilmu manajemen proyek meliputi semua hal yang berkaitan dengan proyek, seperti ruang lingkup proyek, anggaran, tenaga kerja, kualitas, manajemen resiko dan keandalan, perbaikan kualitas, dan metode-metode kuantitatif.

0 komentar:

Senin, 06 Oktober 2014

KONSEP DASAR STRUKTUR DATA

0
16.46
KONSEP DASAR STRUKTUR DATA

1.     Konsep Dasar Struktur Data
Struktur data adalah Cara menyimpan atau merepresentasikan data didalam komputer agar bisa dipakai secara efesien.
Sedangkan data adalah representasi dari fakta dunia nyata. Fakta atau keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau simbol.
Pemakaian struktur data yang tepat didalam proses pemrograman akan menghasilkan algoritma yang lebih jelas dan tepat, sehingga menjadikan program secara keseluruhan lebih efesien dan sederhana.

2.      Konstanta dan Variabel
Jika kita dalam membuat suatu program, tentu akan sering menggunakan bilangan numerik atau suatu kalimat string yang sama yang akan digunakan berkali-kali, ada baiknya bilangan atau kalimat tersebut dijadikan sebagai suatu konstanta.
·         Manfaat Konstanta :
Ø  Penggunaan konstanta akan membuat program menjadi lebih mudah dimengerti dan diperbaiki.
Ø  Penggunaan konstanta akan dapat memberikan nama yang mudah dipahami untuk suatu bilangan numerik yang kompleks.
Contoh : phi = 3.141592
           
·         Deklarasi Konstanta
Konstanta dideklarasikan pada awal program.
Contoh :

1.      Dalam bahasa pascal :
o   Pendeklarasian konstanta dapat juga berupa hasil operasi dari kedua konstanta sebelumnya, yaitu LuasLingkaran = phi x radius
o   Ada baiknya jika menuliskan kata baku const pada baris yang terpisah dengan nama konstantanya.
o   Sesuai dengan namanya “konstanta”, maka nilai dalam konstanta tersebut akan selalu konstan (tetap). Nilai tersebut tidak dapat diganti pada saat program sedang dijalankan.






2.      Dalam bahasa C/C++:
o   Ada 2 cara mendefenisikan konstanta, yaitu :
1.Menggunakan directive preprocessor yaitu #define
2.Menggunakan const
o   Nilai konstanta menggunakan #define tidak harus memanggil tipe data.
o   Nilai konstanta menggunakan const harus ditentukan tipe datanya terlebih dahulu.
o   Konstanta bisa berada di dalam program utama atau di atas program utama.
·         Variabel adalah sebuah identifier yang nilainya dapat diubah sesuai dengan kebutuha program.
·         Jika dibutuhkan sebuah variabel yang dapat dikenali oleh semua lingkungan dalam program maka harus digunakan variabel Global.
·         Pada C++ selalu terdapat fungsi utama, variabel global biasanya dideklarasikan di luar fungsi utama tersebut.
·         Juga terdapat variabel Lokal. Variabel lokal hanya dikenali oleh suatu fungsi saja, artinya variabel lokal tidak dikenal oleh lingkungan luar di dalam program yang dibuat.
·         Variabel lokal harus berada dalam lingkup fungsi tertentu.

3.      Tipe Data
·         Di dalam bahasa pemrograman terdapat beberapa tipe data dasar yang telah didefenisikan dan digolongkan :
Ø  tipe bilangan bulat(integer)
Ø  bilangan real(floating point)
Ø  tipe logika(boolean)
Ø  tipe karakter/teks(character/string).
Pada saat mendeklarasikan sebuah variabel, secara otomatis harus mendeklarasikan tipe data yang dapat ditampung oleh varibel tersebut. 

0 komentar: